Fenomena Kekeringan di Papua Tengah, BNPB: Pengaruh Udara Dingin dari Australia

Binti Mufarida
Masyarakat Papua Tengah yang menjadi korban kekeringan dan kelaparan saat menunggu bantuan di kawasan lapangan terbang. (foto: vozpublica/Nathan Making)

Dia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Papua Tengah dipengaruhi adanya udara dingin dari Australia.

“Yang menjadi masalah pada periode Juli sampai Agustus ini itu di Australia itu kan Winter. Nah ini ada pengaruh udara dingin ini sampai ke sana," katanya.

Selain itu, kata Aam, wilayah Papua merupakan dataran tinggi sehingga udara dingin di malam hari akan membawa kabut es. Akibatnya merusak tumbuhan khususnya umbi-umbian yang menjadi sumber makanan utama masyarakat Papua.

“Jadi ketika di daerah dataran tinggi Papua itu udaranya sangat dingin pagi-pagi atau malam itu ada kabut sangat dingin kabut es dan biasanya di tanah itu seperti yang terjadi di Dieng itu ada butiran es, ada kabut upas jadi ada butiran es, nah ini yang kemudian membuat tumbuhan (rusak),” kata Aam.

Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait
Nasional
6 jam lalu

Data Kebencanaan BNPB: 2.562 Kejadian, 30.859 Rumah Rusak hingga 358 Orang Tewas

Nasional
16 jam lalu

Duh, BNPB Ungkap Hanya 25.000 Fasilitas Pendidikan Aman dari Bencana 

Nasional
20 jam lalu

Cuma 50 Ponpes dari 42.000 yang Punya Izin Bangunan, BNPB: Waspada!

Internasional
3 hari lalu

Pesawat Ringan Jatuh di Bandara Australia, Seluruh Penumpang Tewas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal