HALMAHERA SELATAN, vozpublica.id – Hujan berintensitas tinggi mengguyur Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, sejak Sabtu (21/6) sore hingga Minggu (22/6) dini hari. Akibatnya, banjir melanda lima kecamatan dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda 15 desa. Wilayah terdampak tersebar di Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Gane Barat, Gane Timur, dan Gane Timur Selatan. Ribuan rumah terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 cm.
“Satu balita berusia 2 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terbawa arus dan satu orang mengalami luka akibat sengatan listrik,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (23/6/2025).
Total 4.182 kepala keluarga atau 13.965 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi aman. Mereka tersebar di empat titik pengungsian, yaitu Kantor BPBD, Masjid Raya Al-Khairat, Masjid Sultan Bacan, dan SMP Negeri 1 Bacan.
Bencana banjir ini juga mengakibatkan 1.522 rumah terdampak banjir. Empat rumah rusak berat, tiga rusak ringan dan dua jembatan mengalami kerusakan parah. Selain itu, satu bronjong sepanjang 40 meter turut mengalami kerusakan.
“Dinas Sosial dan Tagana telah mendirikan dapur umum di Lapangan Merdeka Labuha dan Desa Amasing Kota Utara,” kata Aam, sapaan Abdul Muhari.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini antara lain makanan siap saji, terpal, selimut, tikar, pakaian, serta perlengkapan bayi dan balita. Bantuan terus disalurkan melalui Posko Penanganan Darurat di kantor BPBD Halmahera Selatan.