JAKARTA, vozpublica.id - Ketua DPR Puan Maharani bersama pimpinan DPR lainnya menerima audiensi warga Negara Indonesia (WNI) Arnold Putra yang sebelumnya sempat ditahan oleh Junta Militer Myanmar. Pria yang disebut berprofesi sebagai selebgram atau kreator konten ini sempat ditahan karena dituduh membiayai pemberontak.
WNI tersebut diterima oleh pimpinan DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Puan menegaskan bahwa negara wajib memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya yang mengalami permasalahan hukum di luar negeri. Proses pembebasan Arnold melalui jalur diplomasi ini diketahui memerlukan waktu yang panjang.
“Alhamdulillah setelah kami bicara di media, semuanya menjadi proaktif untuk membantu. Jangan sampai sudah telat, karena situasi di Myanmar itu sangat tidak pasti, berada di bawah kekuasaan militer," ujar Puan.
Legislator PDIP itu juga memberikan nasihat kepada Arnold agar lebih berhati-hati di masa depan, khususnya dalam memilih tujuan perjalanan dan mematuhi hukum setempat. Dia menyoroti aktivitas Arnold yang sempat mendokumentasikan tempat-tempat eksotik, yang bisa saja disalahartikan oleh otoritas setempat.
“Mungkin lain kali jangan pergi ke tempat seperti itu. Karena kejadian ini bisa menyebabkan negara lain melarang kamu untuk masuk. Ini jadi pembelajaran, bukan cuma buat kamu, tapi juga untuk teman-teman lain,” ujarnya.