Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anwar Ibrahim Sebut Potensi Investasi RI-Malaysia Besar, tapi Belum Optimal
Advertisement . Scroll to see content

Anwar Ibrahim Minta Bantuan Prabowo Pakai Intel Militer Redakan Konflik Myanmar

Jumat, 27 Juni 2025 - 20:45:00 WIB
Anwar Ibrahim Minta Bantuan Prabowo Pakai Intel Militer Redakan Konflik Myanmar
PM Malaysia Anwar Ibrahim usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/6/2025). (Foto: BPMI Setpres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim bercerita saat meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk meredakan konflik Myanmar yang sudah terjadi bertahun-tahun. Hal tersebut disampaikan Anwar Ibrahim usai bertemu Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/6/2025). 

"Seperti mana kita tahu, Myanmar, saya ucap terima kasih sekali lagi karena tekad kita untuk menyelesaikan dengan baik, itu didukung oleh Indonesia," ujar Anwar. 

Dia mengatakan Indonesia memiliki pengalaman dan sejarah untuk mengurangi tekanan konflik kelompok-kelompok di Myanmar. Malaysia pun pernah meminta jasa Prabowo berupa intelijen militer. 

"Saya telah minta jasa baik Pak Presiden untuk menggunakan keupayaan militer, intelligence, bukan militer serangan ya, untuk sampai ke sana, berunding, dapat mengikat persepahaman di antara semua kelompok, kumpulan di Myanmar," ungkapnya. 

Prabowo sebelumnya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Malaysia pada 26 Mei 2025 lalu. Pemimpin ASEAN membahas beberapa hal, salah satunya implementasi konsensus lima poin terkait Myanmar.

Dalam pembahasan dengan topik mengenai konsensus lima poin, para pemimpin negara juga membahas langkah lanjutan atas ASEAN leaders decision mengenai Myanmar. 

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut