JAKARTA, vozpublica.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo menilai di era modern yang semakin didominasi oleh teknologi dan digitalisasi, pemikiran para calon pemimpin haruslah sangat relevan dalam mengarahkan negara ke arah yang lebih maju.
Berikut ini adalah beberapa pandangan Ganjar Pranowo mengenai bagaimana teknologi digital dapat memajukan berbagai sektor kehidupan.
Calon presiden Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya penerapan digitalisasi untuk mengubah paradigma birokrasi dalam pemerintahan. Dalam pandangannya, langkah ini akan membawa perubahan luar biasa dalam pelayanan publik.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema 'Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia' di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada tanggal 17 September 2023.
Ganjar berbicara tentang bagaimana digitalisasi bisa menciptakan pengalaman yang sangat positif dalam pelayanan publik. Menurutnya, digitalisasi mengubah pola pikir para birokrat dari melayani secara biasa menjadi luar biasa.
“Digitalisasi kemudian bisa memudahkan dan membikin ini pengalaman luar biasa, apa yang luar biasa? Mengubah cara berpikir para birokrat. Dari mereka yang dulu melayani biasa-biasa saja, sekarang luar biasa,” ujar Ganjar.
Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar memberlakukan kebijakan yang mengharuskan setiap keluhan masyarakat mendapatkan respons dalam waktu 1 x 24 jam.
“Saya kasih aturan 1 x 24 jam harus direspons, dijawab aja, kalau 1 x 24 nggak kamu respons kamu masuk dashboard saya,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Praktik ini telah berhasil menghilangkan jarak antara masyarakat dan para pejabat pemerintahan, karena keluhan dan pertanyaan masyarakat dapat langsung direspons oleh pihak yang berwenang.
Calon Presiden Ganjar Pranowo, mengungkapkan keberhasilan digitalisasi keuangan melalui aplikasi ketika masa pemerintahannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Keberhasilan ini mencegah kebocoran anggaran sebesar Rp 1,2 triliun melalui sistem e-budgeting dan e-planning yang merupakan salah satu aplikasi GRMS.
Sistem aplikasi terintegrasi Pemprov Jateng yang dikenal sebagai Government Resources Management System (GRMS) telah berhasil mengintegrasikan data dan proses bisnis internal birokrasi pemerintah. Hal ini membantu pengelolaan keuangan pemerintah, pelayanan publik, dan pembangunan menjadi lebih efisien.
Selain itu, GRMS memudahkan pengambilan keputusan, meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan sumber daya pemerintah, serta mendukung pencegahan korupsi di Provinsi Jateng.
Dalam GRMS terdapat aplikasi e-Planning yang membantu menyusun program dan kegiatan secara terpadu untuk percepatan perencanaan. Selain itu, e-Procurement adalah aplikasi pengadaan barang dan jasa secara online yang meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan mengurangi risiko korupsi.
Ganjar menegaskan perlunya terus meningkatkan digitalisasi dalam pemerintahan, termasuk dalam proses tender, pelayanan masyarakat, dan perpajakan untuk mengurangi peluang tindak pidana korupsi. Hal itu juga disampaikan oleh Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, (17/9/2023).
Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke Universitas Kristen Maranatha Bandung pada Rabu, (11/10/2023) memperkenalkan program digitalisasi andalannya yakni, Gaspol. Ganjar menjelaskan bahwa program Gaspol telah dirancang untuk mengatasi berbagai permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia.