TEL AVIV, vozpublica.id - Pesawat yang membawa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuju Amerika Serikat (AS) ternyata menghindari wilayah udara negara-negara Eropa guna menghindari penangkapan. Netanyahu terbang ke AS pekan ini untuk menghadiri Sidang Umum PBB.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Jalur Gaza.
Rute penerbangan yang dipilih pesawat Netanyahu sebagian besar mengitari wilayah udara negara-negara Eropa.
Amichai Stein, koresponden diplomatik stasiun televisi Israel i24, mengatakan pesawat Netanyahu menghindari wilayah udara Prancis, sehingga memperpanjang perjalanan ke AS. Selain alasan surat perintah penangkapan, hubungan kedua negara sedang tegang terkait pengakuan Prancis terhadap negara Palestina.
Menurut Stein, di Eropa, pesawat Netanyahu hanya melintasi wilayah udara Yunani dan Italia.
Netanyahu berangkat dari Tel Aviv pada Kamis (25/9/2025) pagi untuk berpidato di Sidang Umum PBB ke-80, kemudian bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin mendatang.
Sebelum bertolak ke AS, Netanyahu mengatakan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, dia akan mengecam para pemimpin negara yang mengakui negara Palestina dalam pidatonya.
Dia juga akan bertemu Trump untuk membahas peluang mengakhiri perang.