F-7 BGI dilengkapi dengan sistem avionik mutakhir dibandingkan pendahulunya dan dilaporkan memiliki kemampuan night-fighting terbatas serta daya tahan lebih baik di kondisi tropis. Pesawat ini juga dilengkapi radar yang memungkinkan deteksi dan pelacakan beberapa target secara simultan.
Bangladesh mengoperasikan beberapa unit F-7 BGI sebagai bagian dari modernisasi angkatan udaranya. Pesawat ini dibeli dari China pada awal 2010-an sebagai solusi biaya-efisien untuk memperkuat armada udara, terutama karena harganya yang relatif murah dibandingkan jet tempur Barat.
Namun, insiden yang baru-baru ini terjadi memicu kembali pertanyaan mengenai keamanan dan keandalan pesawat-pesawat tempur generasi lama atau hasil pengembangan dari platform era Perang Dingin. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pesawat sempat mengalami gangguan teknis sebelum jatuh, meskipun investigasi resmi masih berlangsung.