NEW YORK, vozpublica.id - Rusia menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Perdamaian dan stabilitas di seluruh Timur Tengah juga tidak akan pernah tercapai tanpa pembentukan negara Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin menyebut Timur Tengah sedang menghadapi krisis terparah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Peristiwa di Timur Tengah, krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan eskalasi kekerasan yang signifikan sekali lagi menunjukkan bahwa tanpa solusi yang adil dan langgeng untuk masalah Palestina, tidak akan ada perdamaian dan keamanan sejati di kawasan," kata Vershinin, saat Konferensi Internasional Tingkat Tinggi PBB tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, di Markas Besar PBB, New York, seperti dikutip dari Sputnik Rabu (30/7/2025).
Dia menggambarkan situasi yang terjadi saat ini di Palestina sebagai dehumanisasi massal. Apa yang terjadi di Palestina tidak terlukiskan.
"Kita menyaksikan sebuah tragedi berupa dehumanisasi massal, penderitaan, korban jiwa yang sangat besar, dan kehancuran," kata Vershinin.
Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan mengakui kemerdekaan Palestina di Sidang Majelis Umum PBB pada September jika Israel tidak berbuat banyak untuk memperbaiki kondisi Gaza.
Inggris akan mengikuti jejak Prancis yang lebih dulu mengumumkan akan mengakui negara Palestina di forum tersebut.