TEHERAN, vozpublica.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuding Israel menutup-nutupi skala kerusakan akibat perang 12 hari yang pecah pada Juni lalu. Iran menembakkan 500 rudal lebih serta ribuan drone kamikaze ke Israel selama perang berlangsung.
Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, dikutip Rabu (23/7/2025), Pezeshkian menegaskan Iran siap kembali berperang jika Israel melancarkan agresi militer lanjutan.
“Kami siap menghadapi setiap aksi militer Israel, dan pasukan kami berada dalam siaga tempur penuh untuk kembali menyerang jauh ke wilayah Israel,” kata Pezeshkian.
Menurut dia, perang yang berlangsung selama hampir dua pekan tersebut membuktikan bahwa Iran memiliki kemampuan militer untuk menghancurkan infrastruktur penting Israel. Namun, Pezeshkian mengklaim, kerusakan besar yang dialami Israel justru sengaja disembunyikan dari publik internasional.
Perang antara kedua negara meletus pada 13 Juni setelah Israel, didukung Amerika Serikat, melancarkan serangan atas tuduhan bahwa Iran tengah mengembangkan program senjata nuklir.
Iran membalas serangan itu dengan menghantam sejumlah target strategis Israel dan bahkan membalas AS dengan menyerang pangkalan militernya di Qatar, sehari sebelum kesepakatan gencatan senjata pada 24 Juni.
Meski menyatakan kesiapan untuk kembali berperang, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak menginginkan konflik bersenjata berkepanjangan. Namun, dia juga menyatakan skeptisisme terhadap prospek gencatan senjata jangka panjang.