Menurut Lee saat itu, mengenakan jilbab menjadi semakin penting bagi Muslimah. Apalagi ada kecenderungan atau tren di dunia, termasuk Singapura, banyak Muslimah ingin memperkuat keimanan dengan tampil sesuai tuntunan agama.
LGBT
Selain jilbab, lanjut Lee, tantangan terbesar dalam pemerintahannya adalah pencabutan Pasal 337A KUHP terkait hubungan sesama jenis. Parlemen Singapura pada 29 November 2022 menyetujui pencabutan Pasal 337A terkait larangan hubungan sesama laki-laki alias gay. Para legislator sepakat hubungan sesama laki-laki tak bisa digugat secara hukum.
Parlemen juga mengamandemen UU yang mencegah gugatan pengadilan terkait pernikahan. Meski demikian, pernikahan sesama laki-laki di Singapura masih ilegal.
"Kita mencoba dan menjaga keseimbangan, menciptakan masyarakat yang terjaga dengan nilai-nilai tradisional keluarga heteroseksual, tetapi dengan ruang bagi kaum homoseksual untuk menjalani hidup mereka dan berkontribusi pada masyarakat," kata Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, saat itu.
Tantangan terbesar lainnya, kata Lee, adalah ancaman terorisme yang dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) pasca-serangan 11 September 2001 (9/11) di Amerika Serikat (AS).