KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengeluarkan peringatan tegas kepada pihak-pihak yang berupaya menggulingkannya dari kekuasaan dengan cara melanggar konstitusi. Anwar menegaskan dirinya tidak akan mundur kecuali melalui mekanisme sah, yakni mosi tidak percaya di parlemen.
Peringatan ini disampaikan Anwar di tengah meningkatnya tekanan dari oposisi, termasuk mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang menyerukan pengunduran dirinya.
Dia menegaskan pemerintah tidak akan menghalangi jika ada pihak yang mengajukan mosi tidak percaya di parlemen Dewan Rakyat.
“Jika ada mosi hari ini, di hari pertama parlemen, saya akan menunggu mosi tidak percaya. Jika mereka memiliki suara mayoritas, silakan saja. Itulah sistem yang berlaku pada kita,” kata Anwar, seperti dikutip dari New Straits Times.
Anwar menyampaikan upaya mengganti pemerintahan melalui jalur di luar ketentuan hukum dan konstitusi bukan hanya inkonstitusional, tapi juga berbahaya bagi stabilitas nasional. Menurutnya, segala bentuk pergantian kekuasaan harus dilakukan melalui proses demokratis, bukan tekanan jalanan atau kekacauan politik.
“Mengkritik saya boleh saja. Mengatakan perdana menteri tidak bisa memerintah dan harus diganti bukan masalah. Anda bahkan bisa mengusulkan seseorang yang lebih baik. Tapi jika tindakan seperti itu berujung pada kekacauan, tidak ada negara yang akan aman,” tuturnya.