MANILA, vozpublica.id - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Romeo Brawner menolak seruan dari para purnawirawan jenderal untuk menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Brawner membenarkan beberapa purnawirawan melakukan aktivitas rekrutmen serta menghubunginya secara langsung untuk menggulingkan Marcos Jr, termasuk melalui kudeta.
"Saya yakin tidak seorang pun akan mengindahkan seruan untuk ikut campur (urusan pemerintahan) karena profesionalisme yang telah kita capai," ujar Brawner, dalam wawancara dengan koresponden asing, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (3/10/2025).
Menggulingkan pemerintahan, lanjut Brawner, bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sebaliknya, kudeta akan memberikan dampak panjang bagi negara, terutama di bidang ekonomi.
"Begitu militer ikut campur, kita akan terhambat beberapa tahun. Investor akan mulai menarik diri," tuturnya.
Dia membenarkan para purnawirawan mengeluhkan Presiden Marcos Jr.
Pemerintahan Marcos Jr sedang menjadi sorotan nasional atas kasus korupsi massal para pejabat, terutama melibatkan anggota parlemen terkait proyek penanganan banjir. Kasus ini memicu demonstrasi besar-besaran di penjuru Filipina sejak September lalu.