TEL AVIV, vozpublica.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron antisemit terkait rencana untuk mengakui negara Palestina. Pernyataan itu disampaikan langsung Netanyahu kepada Macron melalui surat pribadi.
Macron pada bulan lalu mengumumkan Prancis akan mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
"Seruan Anda untuk negara Palestina justru mengobarkan api antisemitisme ini. Ini bukan diplomasi, melainkan upaya peredaan. Ini memberikan hadiah bagi teror Hamas, memperkuat penolakan Hamas untuk membebaskan para sandera, memberikan kekuatan kepada mereka yang mengancam Yahudi Prancis, dan mendorong kebencian terhadap Yahudi yang kini menghantui jalanan Anda," demikian isi surat Netanyahu, sebagaimana dilaporkan portal berita AS, Politico, dikutip Rabu (20/8/2025).
Istana Kepresidenan Prancis Elysee merespons surat tersebut dengan menyatakan bahwa negaranya akan selalu melindungi warga pemeluk Yahudi.
Elysee lalu balik menyerang dengan menuntut keseriusan dan tanggung jawab Netanyahu atas kondisi di Palestina, terutama Jalur Gaza, bukan membuat kebingungan dan manipulasi.