TEL AVIV, vozpublica.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemarahan kepada mitranya dari Australia, Anthony Albanese. Dia bahkan menyebut Albanese sebagai politikus lemah.
Albanese pekan lalu mengumumkan bahwa Australia akan mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September mendatang, mengikuti jejak Prancis, Inggris, Kanada, serta negara lainnya.
Teranyar, Israel dibikin marah dengan keputusan pemerintah Negeri Kangguru menolak masuk Simcha Rothman, anggota parlemen Knesset, politikus sayap kanan radikal dari Partai Zionisme Religius. Dia seharusnya memberikan pidato pada Kamis pekan ini di acara komunitas Yahudi.
"Sejarah akan mengingat Albanese apa adanya, seorang politikus lemah yang mengkhianati Israel dan menelantarkan orang-orang Yahudi Australia," kata Netanyahu, dalam posting-an di akun X resmi kantor perdana menteri, Selasa (19/8/2025).
Albanese pada 11 Agustus lalu memastikan negaranya akan mengumumkan pengakuan negara Palestina pada Sidang Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, AS.
“Hari ini saya bisa memastikan bahwa pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80 pada September, Australia akan mengakui negara Palestina," kata Albanese, saat itu.
Dia menegaskan Australia akan mengakui hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri berdasarkan komitmen yang telah diterima negaranya dari Pemerintah Otoritas Palestina.