Ledakan hebat yang terjadi membuat warga sekitar panik. Beberapa saksi mata menyamakan suara ledakan itu seperti serangan rudal.
"Setelah ledakan pertama, saya melihat api di area bandara. Kemudian terjadi ledakan kedua yang membuat api menyebar lebih jauh," kata seorang warga, Mazlan Abdullah.
Kecelakaan ini disebut sebagai insiden besar pertama yang melibatkan jet tempur F/A-18D di Malaysia sejak pertama kali dioperasikan pada 1997.
Insiden ini terjadi hanya sepekan setelah Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar mengeluarkan peringatan keras kepada Kementerian Pertahanan agar tidak membeli pesawat tua. Dia bahkan menyebut pesawat tempur lama sebagai “peti mati terbang” yang membahayakan nyawa para pilot.
Tak lama setelah peringatan itu, Kemhan Malaysia juga membatalkan rencana pembelian empat unit helikopter Black Hawk bekas.