TEL AVIV, vozpublica.id - Sistem pertahanan udara Israel kembali dipertanyakan setelah serangan drone kelompok Houthi Yaman, Rabu (24/9/2025), berhasil menembus hingga Kota Eilat. Akibat serangan itu, sedikitnya 22 orang luka, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi drone diluncurkan dari wilayah Yaman dan menghantam permukiman di selatan Eilat.
Pertahanan Udara Israel Dipertanyakan
IDF secara terbuka mengakui kegagalan sistem pertahanannya yang tidak mampu mencegat serangan tersebut.
Kegagalan IDF mencegat drone Houthi berulang kali memicu tanda tanya besar. Sebelumnya, sistem pertahanan udara Israel juga gagal mengidentifikasi pesawat drone serupa karena dianggap bukan milik musuh. Kini, investigasi tengah dilakukan untuk mengetahui mengapa kegagalan itu kembali terjadi.
“Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri,” bunyi pernyataan IDF melalui Telegram, dikutip Al Jazeera, Kamis (25/9/2025).
Polisi Israel bersama tim penjinak bom masih menyelidiki puing-puing drone yang jatuh. Warga diimbau tidak mendekati apalagi menyentuh material yang tersisa karena dikhawatirkan mengandung bahan peledak.