Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Willie Salim Terbang ke Palestina untuk Beri Bantuan Langsung
Advertisement . Scroll to see content

Apa Itu Solusi Dua Negara dalam Konflik Palestina-Israel? Fakta Mengejutkan dari Pidato Prabowo di PBB!

Rabu, 24 September 2025 - 19:22:00 WIB
Apa Itu Solusi Dua Negara dalam Konflik Palestina-Israel? Fakta Mengejutkan dari Pidato Prabowo di PBB!
Apa Itu Solusi Dua Negara dalam Konflik Palestina-Israel? Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, AS, Selasa (23/9/2025). (Foto: BPMI Setpres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id -  Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 yang digelar di New York pada 23 September 2025, pemimpin dunia kembali menekankan pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik global. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato penting yang menyoroti komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia, termasuk seruan untuk pengakuan negara Palestina dan penghentian bencana kemanusiaan di Gaza. 

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa dunia harus mengakui Palestina sekarang dan menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza

Kehadiran Indonesia dalam forum internasional ini menunjukkan peran aktif negara dalam diplomasi global dan upaya mewujudkan solusi damai bagi konflik yang telah berlangsung lama.

Apa Itu Solusi Dua Negara?

Solusi dua negara adalah gagasan untuk menciptakan dua negara merdeka Israel dan Palestina yang hidup berdampingan secara damai. Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Resolusi PBB 181 (1947), yang merekomendasikan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara: satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab. Namun, implementasinya menghadapi berbagai tantangan yang kompleks.

Menurut Padraig O'Malley dalam bukunya The Two-State Delusion, solusi dua negara kini dianggap tidak lagi layak karena perubahan "fakta di lapangan" yang mengurangi kemungkinan implementasinya. O'Malley berpendapat bahwa pendekatan ini telah gagal mengakomodasi realitas politik dan sosial yang ada.
Dalam Arab Studies Quarterly oleh Ghassan H. Talhami menjelaskan bahwa kebijakan AS yang menarik diri dari negosiasi perdamaian telah melemahkan upaya solusi dua negara, menciptakan ketidakpastian dan ketegangan lebih lanjut.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut