WASHINGTON, vozpublica.id - Gelombang pencopotan pejabat tinggi di tubuh pertahanan Amerika Serikat (AS) semakin menebalkan kesan adanya krisis kepercayaan di era Presiden Donald Trump.
Terbaru, Kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Jeffrey Kruse resmi dicopot setelah melaporkan bahwa serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran tidak sepenuhnya berhasil, bertentangan dengan klaim Trump.
Kruse, seorang perwira senior Angkatan Udara dengan rekam jejak panjang, dilaporkan tidak lagi dipercaya oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Keputusan itu menambah daftar panjang pejabat senior yang digusur sejak Trump menjabat awal tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) Timothy Haugh juga dicopot setelah mendapat tekanan dari lingkaran dekat Trump. Tak berhenti di situ, Pentagon bahkan memecat Kepala Cadangan Angkatan Laut Nancy Lacore serta perwira Navy SEAL yang memimpin Komando Perang Khusus, Jamie Sands. Tanpa alasan jelas, pencopotan beruntun ini membuat suasana di tubuh pertahanan AS semakin tidak stabil.
Senator Partai Demokrat Mark Warner mengkritik keras langkah tersebut. Menurut dia, Trump memperlakukan intelijen bukan sebagai alat untuk menjamin keamanan nasional, melainkan sebagai ujian loyalitas politik.