Pembunuhan Sinwar bukan berarti perang berakhir, meskipun sang pemimpin Hamas tersebut merupakan figur paling diburu terakhir. Sebelumnya Israel mengklaim telah membunuh Mohammad Deif, komandan sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam serta Ismail Haniyeh.
“Dalam situasi normal, saya berharap pembunuhan Sinwar akan membuat kita mencapai kemajuan besar dalam membebaskan para sandera, bahkan mengakhiri perang ini, tetapi tidak di Israel karena tujuannya adalah untuk tetap berada di Gaza,” kata Levy.
Dia justru mempertanyakan, setelah pembunuhan Sinwar dengan siapa Israel bernegosiasi untuk pembebasan sandera.
“Jadi, apa yang akan berubah dari pembunuhan Sinwar? Jika pembebasan sandera kembali menjadi pembahasan, dengan siapa kita akan bernegosiasi? Dan jika kita bernegosiasi, siapa yang akan setuju untuk memulangkan semua sandera saat Israel ingin tetap berada di Gaza?” ujarnya.