WASHINGTON, vozpublica.id - Uni Emirat Arab (UEA) melontarkan peringatan keras kepada Israel terkait rencana pencaplokan Tepi Barat dari Palestina. Abu Dhabi menegaskan langkah itu bisa mengguncang fondasi Perjanjian Abraham sekaligus menghancurkan harapan integrasi regional di Timur Tengah.
Menurut laporan Axios, UEA telah menyampaikan langsung pesannya kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pihak UEA menegaskan, jika Israel benar-benar melaksanakan aneksasi, maka hubungan diplomatik yang dibangun sejak 2020 akan sangat terancam.
“Rencana-rencana ini, jika terlaksana, akan sangat merugikan hubungan UEA-Israel. Rencana-rencana ini akan merusak visi integrasi regional yang tersisa. Dalam banyak hal, pilihan yang dihadapi Israel saat ini adalah aneksasi atau integrasi,” tegas seorang pejabat UEA, dikutip Kamis (4/9/2025).
Peringatan UEA muncul di tengah kabar adanya perbedaan pandangan di internal pemerintahan Trump soal isu ini. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio disebut tidak akan menentang langkah Israel, sementara utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menilai pencaplokan justru menjadi hambatan bagi kerja sama AS dengan dunia Arab serta mengancam proses perdamaian Arab Saudi-Israel.
Seperti diketahui, UEA adalah negara Arab pertama yang meneken Perjanjian Abraham dengan Israel pada 2020. Namun, syarat utama dari perjanjian itu adalah Israel tidak akan melakukan aneksasi wilayah Palestina. Jika syarat itu dilanggar, maka hubungan kedua negara bisa kembali memburuk.
Departemen Luar Negeri AS maupun Gedung Putih sejauh ini menolak memberikan komentar terkait peringatan keras UEA tersebut.