Kemudian, Deplu AS dalam pernyataan kepada Anadolu, menjelaskan bahwa Miller salah bicara. Dia bermaksud menyebut "Hamas" bukan "warga sipil" yang menjadi target.
Catatan kaki mengenai koreksi tersebut dimasukkan dalam transkrip resmi deplu yang dirilis pada Kamis.
Serangan Israel ke sekolah itu menewaskan sedikitnya 47 orang serta melukai ratusan lainnya. Tak ada peringatan yang diberikan Israel sebelumnya atas serangan brutal tersebut.
"Satu lagi hari mengerikan di Gaza. Sekolah UNRWA lain yang menjadi tempat perlindungan diserang. Kali ini di Nuseirat, di Gaza Tengah, diserang oleh Pasukan Israel tanpa peringatan terlebih dulu kepada para pengungsi atau UNRWA," kata kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, di media sosial X.
“Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional. Staf, lokasi, dan operasi PBB harus dilindungi setiap saat,” katanya, menegaskan.
Sebanyak 192 staf PBB terbunuh sejak perang 7 Oktober di Gaza, berdasarkan data terbaru UNRWA. Selain itu 186 fasilitas lembaga lainnya telah rusak.