TEL AVIV, vozpublica.id – Israel menuduh Prancis memusuhinya di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Negara zionis itu pun menolak rencana Paris untuk membuat format perundingan trilateral untuk menurunkan eskalasi di perbatasan Lebanon-Israel dengan partisipasi AS.
“Saat kami (Israel) melakukan perang yang adil, membela rakyat kami, Prancis malah mengadopsi kebijakan bermusuhan terhadap Israel. Dengan melakukan hal ini, Prancis mengabaikan kekejaman yang dilakukan Hamas terhadap anak-anak, perempuan dan laki-laki Israel,” klaim Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, di media sosial pada Jumat (14/6/2024).
“Israel tidak akan menjadi pihak dalam kerangka trilateral yang diusulkan oleh Prancis,” ujarnya.
Pada Kamis (13/6/2024), di sela-sela KTT G7, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Paris dan Washington DC telah menyetujui prinsip-prinsip kelompok kontak tripartit yang melibatkan Israel untuk memajukan peta jalan deeskalasi di perbatasan Lebanon-Israel.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya permusuhan antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023. Tentara Israel dan para pejuang Hizbullah Lebanon, yang mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel, hampir setiap hari saling baku tembak melintasi perbatasan kedua negara sejak saat itu.