TEHERAN, vozpublica.id - Iran akan lebih berhati-hati dalam berunding dengan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, komitmen AS semakin diragukan setelah menyerang fasilitas nuklirnya pada 22 Juni lalu. Serangan itu dilakukan di saat kedua negara sedang melakukan perundingan nuklir dan sudah berjalan lima putaran.
Ali Larijani, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pihaknya sedang meninjau pesan dari AS mengenai kemungkinan dimulainya kembali perundingan nuklir.
Namun, lanjut Larijani, situasi yang berkembang saat ini di pemerintahan Iran tidak ada lagi kepercayaan terhadap AS.
"Kami tidak percaya lagi kepada Amerika," kata Larijani, seperti dikutip dari kantor berita ISNA, Sabtu (12/7/2025).
Dia juga mengkritik pendekatan AS yang didasarkan pada prinsip bahwa negara-negara musuhnya hanya diberi dua pilihan yakni menyerah atau perang.
Namun dia menegaskan, Timur Tengah kali ini berbeda dan siap meladeni kekuatan AS.
"Timur Tengah yang baru akan menjadi Timur Tengah yang tangguh," ujarnya.