Senada dengan itu, Penjabat Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri Kani mengatakan, pihaknya akan menuntut pertanggungjawaban Trump melalui pengadilan internasional.
“Melalui sistem dan mekanisme hukum internasional, Republik Islam Iran pasti makan menindaklanjuti masalah pembunuhan Jenderal Soleimani,” kata Kani.
Gedung Putih enggan mengomentari soal rencana pembunuhan Trump oleh Iran. Namun terkait penembakan Trump pada Sabtu pekan lalu, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku, Thomas Matthew Crooks (20), beraksi seorang diri. Tak ada indikasi dia menjalankan aksinya atas perintah dari pihak asing maupun di dalam negeri.
Militer AS, atas perintah langsung dari Trump, membunuh Soleimani, komandan pasukan elite Quds Garda Revolusi dalam serangan drone di bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. AS menuduh Soleimani terlibat dalam perencanaan serangan Kedubes AS di Baghdad pada 31 Desember 2019.
Pada Maret lalu, Kepala Komando Utara AS Gregory Guillot mengatakan Iran ingin membalas pembunuhan tersebut, mungkin dilakukan dengan menargetkan pejabat dan mantan pejabat AS.