TEHERAN, vozpublica.id - Iran merilis hasil penyelidikan kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi pada 19 Mei lalu. Helikopter jatuh akibat cuaca buruk, bukan sabotase atau ditembak Israel sebagaimana spekulasi yang sempat beredar.
Raisi tewas bersama beberapa orang lainnya dalam kecelakaan di dekat Kota Tabriz itu, termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amirabdollahian.
Komisi yang terdiri atas para pakar militer dan sipil menyerahkan laporan akhir tersebut ke pemerintah, Minggu (1/9/2024). Hasilnya, kecelakaan terkait dengan kondisi iklim dan atmosfer yang kompleks, ciri khas musim semi di Iran barat laut.
Laporan menyatakan, kondisi cuaca buruk di Iran utara selama musim semi menyebabkan terbentuknya kabut tebal secara tiba-tiba. Akibatnya helikopter menabrak gunung.
Selain itu komisi juga mengecek semua dokumen dan catatan terkait perawatan helikopter. Seluruhnya menunjukkan sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.