Kekacauan penerbangan dan industri lainnya ini dipicu pemadaman sistem teknologi informasi berbasis Windows. Selain penerbangan, permasalahan ini juga berdampak pada sektor perbankan, telekomunikasi, logistik, kesehatan, dan lainnya.
Perusahaan kamanan siber asal AS CrowdStrike mengonfirmasi pemadaman teknologi informasi secara global ini terjadi akibat update software keamanan siber Falcon Sensor.
CEO CrowdStrike George Kurtz mengatakan di media sosial X, permasalahan teridentifikasi saat melakukan update software untuk host Windows sehingga memengaruhi para pengguna Microsoft.
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, turis, dan siapa pun yang terkena dampak ini, termasuk perusahaan kami,” kata Kurtz, kepada NBC News.
CrowdStrike memiliki salah satu saham terbesar di pasar keamanan siber yang sangat sensitif terhadap gangguan. Kejadian ini memicu pertanyaan besar dari para pengamat, apakah kendali atas software penting tersebut harus dipegang segelintir perusahaan saja.