DOHA, vozpublica.id - Qatar mempercepat penandatanganan kerja sama pertahanan straregis dengan Amerika Serikat (AS) terkait serangan Israel ke Doha pada 9 September lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar Majed Al Ansari mengatakan, kerja sama pertahanan kedua negara sebenarnya sudah dipersiapkan sejak beberapa tahun lalu. Namun ada kebutuhan untuk mempercepat realisasinya.
"Pengerjaan dokumen ini telah berlangsung selama beberapa tahun, tapi sekarang ada kebutuhan mendesak untuk menyelesaikannya lebih cepat," ujar Al Ansari, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (17/9/2025).
Dia menolak untuk menjelaskan secara rinci poin-poin perjanjian tersebut. Namun kedua pihak saling membutuhkan. Qatar perlu memperkuat pertahanan, belajar dari bobolnya sistem pertahanan udara saat serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di jantung Ibu Kota Doha.
Di sisi lain, AS juga membutuhkan Qatar karena memiliki pangkalan militer, Markas Komando Pusat, di Al Odeid. Pangkalan militer AS di Qatar merupakan yang terbesar di Timur Tengah.