"Itu bukan hanya karena mereka suka seragam, itu karena seragam adalah simbol kepatuhan," katanya.
Emblem bergambar itu bisa digunakan para perempuan sebagai simbol mereka akan melawan siapa pun yang melecehkan.
Saito menyarankan siapa pun yang punya niat buruk terhadap perempuan pengguna emblem untuk menjauh, apalagi coba-coba menyentuh.
Setiap tahun lebih dari 2.500 orang ditangkap di Jepang karena kasus pelecehan. Angka itu sebenarnya tak mencerminkan jumlah kasus sesungguhnya karena perempuan Jepang umumnya memilih diam atau tak melapor meskipun menjadi korban.
Selain menggunakan emblem bergambar, para perempuan Jepang juga bisa memanfaatkan aplikasi seluler DigiPolice untuk menakut-nakuti pelaku.