Laman Simple Flying melansir, selain rombongan resmi Vatikan, biasanya ada kelompok pers di dalam pesawat yang meliput perjalanan Paus. Ukuran pesawat akan bergantung pada lamanya perjalanan. Untuk rute jarak pendek dan menengah, pesawat yang dipilih biasanya adalah jenis Airbus A320 atau A321.
Begitu pula, misi yang lebih jauh menggunakan A330 atau Boeing 777 (meskipun ITA telah menghentikan jenis pesawar yang terakhir dan menggantinya dengan A350). Untuk kunjungan terakhir Paus ke Indonesia, hari ini, menggunakan pesawat Airbus A330neo milik ITA.
Pesawat yang digunakan Paus pun bukanlah pesawat dengan layanan sewa rutin. Meskipun pesawat tidak memiliki tanda panggilan khusus (sebutlah misalnya, "Pope Force One"), saat Paus berada di dalamnya, penerbangan ITA Airways menggunakan nomor penerbangan AZ4000. Saat terbang ke AS beberapa tahun lalu, beberapa orang menyebut pesawat itu sebagai "Shepherd One."
Meskipun Paus mungkin terbang dengan ITA Airways dari Italia, ini biasanya merupakan penerbangan satu arah. Dalam perjalanan pulang, dia memilih untuk terbang dengan maskapai penerbangan nasional negara tuan rumah atau maskapai penerbangan nasional terkemuka. Karena itu, Paus memiliki kesempatan untuk terbang dengan beberapa maskapai penerbangan selama masa kepausannya.
Sejak menjabat pemimpin tertinggi Katolik, tercatat ada sejumlah maskapai asing (bukan ITA) yang pernah membawa Paus pulang ke Italia. Beberapa di antaranya adalah American Airlines, Biman Bangladesh, Avianca, dan TAP Air Portugal. Maskapai airBaltic bahkan pernah membawa Paus dengan pesawat Airbus A220 yang notabene ukuran dan levelnya berada di bawah A330.