JENEWA, vozpublica.id - Laporan terbaru Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengungkap, rezim Korea Utara (Korut) di bawah pimpinan Kim Jong Un menggunakan teknologi canggih untuk mengawasi rakyatnya.
Sistem pengawasan massal itu bahkan menjangkau hingga aktivitas sehari-hari, termasuk menonton drama Korea Selatan dan mendengarkan musik asing.
Dalam laporan yang dirilis Jumat (12/9/2025), PBB menyebut pengawasan dan represi di Korut meningkat tajam dalam sepuluh tahun terakhir. Data diperoleh dari wawancara dengan lebih dari 300 saksi dan korban yang berhasil melarikan diri dari negeri tertutup itu.
“Untuk menutup mata dan telinga rakyat, mereka meningkatkan tindakan keras. Ini adalah bentuk kendali yang bertujuan untuk menghapus tanda ketidakpuasan sekecil apa pun,” ujar seorang warga Korut dalam kesaksian yang didokumentasikan PBB.
Menurut James Heenan, Kepala Kantor HAM PBB untuk Korut, jumlah eksekusi meningkat sejak pandemi Covid-19. Hukuman mati dijatuhkan tidak hanya pada pelanggaran politik, tetapi juga pada mereka yang kedapatan mendistribusikan maupun menonton drama Korea Selatan.
PBB menegaskan, praktik tersebut menunjukkan bagaimana rezim Kim Jong Un memanfaatkan teknologi dan rasa takut sebagai senjata untuk mempertahankan kekuasaan.