GAZA, vozpublica.id - Bayi di Rafah, Jalur Gaza, yang lahir dari rahim ibu meninggal dunia akibat serangan Israel, tak bisa bertahan. Dia menyusul sang ibunda setelah mengembuskan napas terakhir pada Kamis (25/4/2024).
Bayi perempuan yang diberi nama Sabreen Al Rouh itu sempat bertahan beberapa hari setelah dokter melakukan operasi Caesar terhadap sang ibu yang sudah tak bernyawa. Sabreen diambil dari nama sang ibu, Sabreen Al Sakani, sementara Rouh diberikan oleh kerabatnya.
Sabreen Al Sakani meninggal dunia saat hamil 30 minggu akibat mengalami luka parah setelah rudal-rudal pasukan Zionis menghantam rumahnya di Rafah, pada Sabtu pekan lalu. Suaminya, Shukri, anak perempuan lainnya, Malak (3), tewas lebih dulu akibat serangan brutal tersebut.
Mohammad Salama, kepala unit darurat neo-natal Rumah Sakit Emirat, yang merawat bayi tersebut, mengatakan Rouh mengalami masalah pernapasan dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.
“Saya dan dokter lainnya sudah berusaha menyelamatkannya, tapi dia meninggal. Bagi saya pribadi, ini adalah hari yang sangat sulit dan menyakitkan,” kata Salama, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/4/2024).