DHAKA, vozpublica.id - Pemerintah transisi Bangladesh mencabut paspor diplomatik para pejabat sebelumnya, termasuk mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Bangladesh kini dipimpin kepala pemerintah sementara Muhammad Yunus, peraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Hasina kabur ke India setelah massa demonstran menggeruduk kediaman dinasnya di Dhaka. Setelah itu Hasina mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Bangladesh dilanda demonstrasi besar-besaran, dimotori oleh mahasiswa, sejak 5 Agustus. Awalnya mereka memprotes pemangkasan kuota pekerja pemerintah untuk veteran dan keluarga, namun tuntutan meluas hingga pengunduran diri Hasina.
Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Bangladesh, Rabu (21/8/2024), mengonfirmasi paspor diplomatik atau paspor merah yang dialokasikan untuk pejabat pemerintah, menteri, dan anggota parlemen akan dicabut. Keputusan itu diambil karena keberadaan Hasina di India menciptakan hubungan yang tidak nyaman antara kedua negara.
“Kami telah mengarahkan Departemen Imigrasi dan Paspor. Perintah resmi akan segera dikeluarkan," kata Md Mashiur Rahman, pejabat senior Kemdagri Bangladesh, kepada surat kabar Prothom Alo.