BAKU, vozpublica.id – Televisi milik Pemerintah Azerbaijan pada Selasa (5/3/2024) menyiarkan rekaman peristiwa yang menunjukkan proses penghancuran sebuah gedung di Nagorno-Karabakh. Dulu, gedung tersebut pernah menjadi lokasi parlemen etnik Armenia yang memisahkan diri dan menamai negara mereka dengan Republik Artsakh.
Siaran TV itu memperlihatkan proses penghancuran gedung dengan menggunakan alat berat. Cakar-cakar logam raksasa tampak merobek dinding bangunan. Peristiwa tersebut secara terang-benderang menegaskan pemulihan kendali Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, sejak pasukan Baku merebut kembali wilayah tersebut pada tahun lalu.
Sebelumnya, Nagorno-Karabakh secara de facto merdeka dari Baku sejak perang yang terjadi antara Azerbaijan dan Armenia saat runtuhnya Uni Soviet pada akhir 1980-an dan awal 1990an. Pada 2020, perang antara dua negara itu kembali terjadi yang dimenangkan oleh Azerbaijan. Tahun lalu, pasukan Azerbaijan mengambil kontrol penuh atas wilayah tersebut yang mendorong 100.000 lebih penduduk etnik Armenia melarikan diri.
Media Pemerintah Azerbaijan menyatakan, gedung parlemen tersebut, bersama dengan bangunan di dekatnya yang menampung asosiasi veteran perang Armenia, telah dihancurkan karena dibangun secara ilegal.
Armenia menuduh Azerbaijan melakukan pembersihan etnik di Nagorno-Karabakh. Akan tetapi, tuduhan itu secara tegas dibantah oleh Baku. Sebaliknya, Azerbaijan justru mempersilakan warga Armenia di Nagorno-Karabakh untuk tetap tinggal di wilayah kantong tersebut.