JAKARTA, vozpublica.id - Ternyata ada negara yang menolak padamkan kebakaran hutan di Israel meski Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta bantuan mereka. Kedua negara tersebut adalah tetangga Israel.
Israel dilanda kebakaran hutan dahsyat pada Rabu dan Kamis pekan ini, memicu pemberlakuan status darurat nasional oleh Netanyahu. Api melumat lahan seluas 20 km persegi antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Api bahkan melumat perbukitan Yerusalem mendekati kota yang oleh umat Islam dikenal dengan Baitul Maqdis tersebut. Kebakaran di dekat Yerusalem membuat panik para pejabat negara Yahudi itu sehingga memaksa mereka untuk mengemis bantuan internasional.
Kebakaran bisa dikendalikan pada Kamis (30/4/2025) sore setelah belasan pesawat pemadam kebakaran, termasuk bantuan asing, dikerahkan untuk memadamkan api. Lima negara yang membantu pemadaman api dengan mengirim pesawat adalah Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, dan Rumania.
Israel hanya memiliki sedikit pesawat pemadam kebakaran. Hanya satu pesawat militer besar, dikenal sebagai Shimson, dilengkapi peralatan untuk menangani kebakaran besar.
Namun ada dua negara yang awalnya berencana mengirim pesawat pemadam kebakaran ke Israel, namun kemudian menolaknya.
Surat kabar Israel, Maariv, mengutip keterangan sumber pejabat, melaporkan Yunani secara terang-terangan menolak permintaan Israel untuk memadamkan kebakaran hutan karena negara itu sedang menghadapi bencana yang sama.
Yunani juga membutuhkan pesawat pemadam untuk menangani kebakaran hutan.
Siprus merupakan negara yang berdekatan dengan Israel lainnya yang menolak permintaan Netanyahu.
"(Siprus) Sedang menghadapi kebakaran besar," demikian laporan media Israel tersebut.
Sementara itu Kroasia merupakan negara pertama yang mengirim pesawat pemadam ke Israel, yakni Canadair CL-415, pada Rabu malam.
Pesawat-pesawat tersebut dikenal dengan Super Scoopers, mengambil air langsung dari danau atau laut kemudian melepaskannya ke titik api.
Kroasia juga mengirim pesawat lebih kecil, seperti Air Tractor AT-802 yang dapat beroperasi di daerah yang sulit dijangkau.
Meski para pejabat Israel sebelumnya telah memperingatkan ancaman kebakaran hutan yang rutin setiap tahun, pemerintah Israel menolak untuk pengadaan armada pemadam. Pemerintah Israel lebih memilih penggunaan anggaran untuk militer serta memperluas permukiman Yahudi dengan mencaplok wilayah Palestina.
Kebakaran hutan di Israel pekan ini merupakan yang terburuk sejak 10 tahun terakhir. Bahkan ada pejabat yang menyebutnya sebagai yang terburuk sepanjang sejarah negara itu.