TEL AVIV, vozpublica.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberlakukan kondisi darurat nasional menyusul kebakaran hutan di dekat Yerusalem, Rabu (30/4/2025). Dia memnperingatkan kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat bisa mencapai kota Yerusalem, sehingga memberlakukan keadaan darurat nasional.
"Angin barat bisa mendorong api dengan mudah ke pinggiran (Yerusalem), bahkan ke dalam kota. Kita harus mengirim sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini," ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (1/5/2025).
"Kita sekarang dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya lokal. Prioritas saat ini adalah mempertahankan Yerusalem," katanya, menegaskan.
Dia juga telah meminta bantuan asing untuk memadamkan api, terutama negara sekitar seperti Siprus, Yunani, serta Bulgaria. Sementara bantuan juga akan datang dari Italia.
Badan penyelamat Israel Magen David Adom (MDA) menyatakan, ratusan warga sipil terancam oleh kebakaran hutan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pihaknya telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit akibat keracunan asap dan luka bakar.
Di antara mereka terdapat dua perempuan hamil dan dua bayi berusia di bawah 1 tahun. MDA juga manaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi.
Warga Israel terdampak kebakaran menggambarkan dahsyatnya bencana tersebut. Yuval Aharoni (40), warga Kota Modiin, mengatakan pengerahan pesawat besar untuk memadamkan api saja belum cukup.
"Sangat menyedihkan karena kami tahu cuacanya, kami tahu itu akan terjadi, dan kami tetap merasa mereka belum cukup siap dengan pesawat besar untuk menjatuhkan air dalam jumlah banyak," ujarnya.
Polisi mengevakuasi ribuan orang dan menutup Route 1, jalan utama yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv. Seluruh penduduk yang ada di rute itu dievakuasi.