JAKARTA, vozpublica.id - Industri kesehatan Taiwan ramai dibahas di media sosial, karena dianggap cukup sukses bersaing dengan negara lain. Indonesia pun diyakini dapat memanfaatkan inovasi medisnya bagi fasilitas kesehatan.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah National Taiwan University Hospital yang kini telah memiliki keahliannya dalam transplantasi organ, bedah kardiovaskular, serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan generatif.
Lalu, ada Far Eastern Memorial Hospital dengan keunggulannya dalam bedah invasif minimal, terapi sel, dan layanan nefrologi. Taipei Medical University Hospital juga tidak kalah menarik untuk dibahas, karena memiliki fasilitas Pusat Terapi Proton dan DreamWay International Healthcare Center.
Satu yang tidak boleh ketinggalan adalah Taipei Beitou Health Management Hospital yang menawarkan layanan pemeriksaan pencitraan canggih dan estetika medi. Selain itu, berbagai perusahaan teknologi kesehatan di Taiwan juga tidak kalah dalam menawarkan solusi inovatif untuk rumah sakit. Huede Healthtech Co., Ltd. misalnya, memperkenalkan perangkat lunak prediksi gagal ginjal akut berbasis AI.
Kemudian ada Leltek Inc. yang menghadirkan LeSONO LK128, sebuah perangkat USG genggam nirkabel yang dilengkapi dengan alat diagnostik berbasis kecerdasan buatan. Bahkan ada EpiSonica Corp. yang memiliki ArcBlate, sistem ablasi ultrasound fokus untuk perawatan non-invasif.