Sering Marah Memicu Stroke, Benarkah?

Komaruddin Bagja
Sering marah memicu stroke, benarkah? (Foto: dok Freepik)

JAKARTA, vozpublica.id -  Sering marah memicu stroke, benarkah? Pertanyaan ini penting mengingat marah adalah emosi yang kerap dialami banyak orang dan stroke merupakan kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah, kemarahan yang intens dan sering terjadi memang dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan.

Hubungan Antara Sering Marah dan Risiko Stroke

Penelitian internasional yang dipublikasikan di European Heart Journal  menunjukkan bahwa rasa marah dan kecewa dapat meningkatkan risiko stroke hingga 30% dalam satu jam setelah emosi tersebut muncul. Studi ini melibatkan lebih dari 13.000 penderita stroke dari 32 negara dan menemukan bahwa satu dari sebelas pasien stroke melaporkan sedang mengalami kemarahan sebelum serangan stroke terjadi.


Selain itu, penelitian lain yang menggunakan Spielberger Anger-Out Expression Scale pada lebih dari 13.000 subjek selama 6,4 tahun juga mengonfirmasi bahwa tingkat kemarahan yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko stroke. 

Hal ini didukung oleh temuan bahwa kemarahan dapat memicu aktivasi sistem saraf simpatik yang menyebabkan kerusakan pada endotel pembuluh darah, peningkatan kekakuan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi — semua faktor risiko utama stroke.

Sering Marah Memicu Stroke, Benarkah?

Kemarahan menyebabkan pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara signifikan. Peningkatan tekanan darah ini dapat merusak pembuluh darah di otak, memicu pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) atau penyumbatan akibat bekuan darah (stroke iskemik). 

Selain itu, kemarahan juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak.

Peradangan kronis akibat stres emosional juga berkontribusi pada aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat pecah dan menyebabkan stroke. 

Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa kemarahan singkat dapat merusak fungsi lapisan pembuluh darah, membatasi aliran darah, dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular termasuk stroke.

Cara Mencegah Stroke dengan Mengendalikan Marah

Karena sering marah dapat meningkatkan risiko stroke, mengendalikan emosi menjadi langkah pencegahan yang penting. Teknik seperti meditasi, yoga, relaksasi, berpikir positif, dan aktivitas religius dapat membantu menenangkan emosi dan mengurangi risiko stroke. 

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Seleb
3 bulan lalu

Kondisi Terkini Suami Inul Daratista usai Operasi di Kaki, Mengigau Hal Aneh! 

Nasional
5 bulan lalu

Suhu di Madinah Capai 41 Derajat Celsius, Jemaah Haji RI Diimbau Waspadai Gejala Dehidrasi hingga Heat Stroke

Health
6 bulan lalu

Kenali Gejala Stroke akibat Pecah Pembuluh Darah Dialami Titiek Puspa

Seleb
6 bulan lalu

Titiek Puspa Dilarikan ke Rumah Sakit akibat Pecah Pembuluh Darah, Begini Kondisinya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal