JAKARTA, vozpublica.id - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesa (YLKI) Tulus Abadi merespons kebijakan pembatasan penjualan gas elpiji kg. Kini, kebijakan tersebut sudah dibatalkan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, kebijakan pembatasan tersebut langkah keliru dari sisi ekonomi. Pasalnya, kebijakan tersebut memotong jalur distribusi elpiji terlalu jauh.
"Saya sudah punya feeling, ini pasti dalam tanda kutip chaos," kata Tulus dalam program The Prime Show di vozpublica pada Rabu (5/2/2025) malam.
Dia menjelaskan, pengecer merupakan tangan paling depan dengan konsumen. Dengan tidaknya produk di pengecer, maka konsumen harus mencari lebih jauh lagi.
"Kalau harus ke agen, itu kan ada jeda waktu yang luar biasa, ada jarak yang luar biasa," ujar Tulus.
Tulus mengaku tidak bisa membayangkan situasi di daerah-daerah. Pasalnya, di Jakarta saja masyarakat kesulitan jika harus bepergian ke agen.
"Di Jakarta aja, juga bermasalah kan, karena ada faktor kemacetan, kerja," kata Tulus.