JAKARTA, vozpublica.id – Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merelokasi pedagang di Pasar Hewan Barito, Jakarta Selatan, menuai penolakan dari sejumlah pedagang. Relokasi ini dilakukan dalam rangka penggabungan tiga taman, yakni Taman Langsat, Taman Barito, dan Taman Ler, yang nantinya akan dijadikan kawasan Taman ASEAN.
Namun hingga Senin (4/8), sebagian besar pedagang masih berjualan seperti biasa di kios mereka. Mereka mengaku belum menerima surat resmi mengenai rencana relokasi tersebut, sehingga memilih tetap bertahan.
“Kios-kios masih penuh dengan dagangan. Masih ada yang jual burung, pakan, dan perlengkapan hewan lainnya,” kata jurnalis vozpublica Amrina Rida dari lokasi.
Salah satu pedagang, Deni, menyatakan dengan tegas menolak rencana relokasi tersebut. Ia menilai pemerintah tergesa-gesa tanpa kejelasan lokasi pengganti.
“Kami sangat keberatan dan menolak, karena ini terlalu mendadak. Dari awal kami minta penangguhan waktu,” ujar Deni.
Menurut Deni, Pasar Burung Barito sudah menjadi ikon yang dikenal hingga ke mancanegara, dan pelanggan tetapnya pun menyayangkan jika pasar tersebut harus dipindahkan.
“Ini sudah jadi ikon. Kalau dipindah, langganan saya juga kecewa. Lagi pula, tempat relokasinya belum ada,” ungkapnya.
Pemerintah sempat menyebut Lenteng Agung sebagai lokasi relokasi, namun menurut Deni, lokasi tersebut belum siap.
“Kami sudah survei ke sana, tapi masih lahan kosong. Mau taruh barang di mana? Kami bingung,” katanya.