FRANKFURT, vozpublica.id - Bank sentral Eropa atau The European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga pada rekor tertinggi. Tetapi, bank sentral mengisyaratkan akan mulai memangkas suku bunga secepatnya pada Juni 2024, meskipun inflasi Amerika Serikat (AS) yang sangat tinggi dapat menghentikan Federal Reserve (The Fed) untuk mengikutinya.
Mengutip Reuters, ECB telah mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil sejak September 2023, namun telah lama mengisyaratkan pemotongan suku bunga. Para pengambil kebijakan menunggu indikator upah yang lebih baik untuk menemani angka inflasi yang rendah sebelum mengambil tindakan.
Presiden ECB Christine Lagarde menuturkan, jika penilaian baru meningkatkan keyakinan para pengambil kebijakan bahwa inflasi kembali ke target, maka hal tersebut tepat untuk menurunkan suku bunga.
Lagarde mengakui relevansi perkembangan perekonomian AS, terbesar di dunia, terhadap penetapan kebijakan ECB namun juga menekankan perbedaan kondisi ekonomi di 20 negara zona Eropa.
"Saya kira Anda tidak bisa menarik kesimpulan berdasarkan asumsi bahwa kedua inflasi (zona euro dan AS) adalah sama. Keduanya tidak sama. Kami bergantung pada data, bukan bergantung pada Fed,” ujar Lagarde dikutip, Minggu (14/4/2024).
Tiga sumber yang mengetahui hal tersebut juga mengatakan bahwa penurunan suku bunga ECB pada Juni masih mungkin terjadi, meskipun Lagarde tidak setegas sejumlah pengurus ECB lainnya.