Bank Sentral China Akui Perang Dagang Timbulkan Ketidakpastian

Antara
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

NUSA DUA, vozpublica.id - Pemimpin bank sentral yang berpengaruh dalam arus likuiditas global berkumpul di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018) untuk membahas respons dalam menyikapi ketidakpastian ekonomi global, terutama untuk membendung dampak perang dagang yang berkelanjutan terhadap pasar finansial.

Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka Seminar G-30 pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 kembali menekankan fundamental ekonomi Indonesia kokoh dan reformasi struktural terus berjalan.

Perry juga mencoba membuka seminar agar lebih santai, meskipun dalam seminar hadir para penentu kebijakan moneter di dunia, seperti Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank Sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau dan lainnya.

"Saya harap Anda bisa melihat dan mengatakan kepada dunia, ekonomi Indonesia kokoh, 'ressilent', dan terus melanjutkan reformasi struktural," ujarnya.

Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, salah satu penentu kebijakan yang sangat ditunggu-tunggu pernyataannya dalam forum ini, memaparkan ekonomi global memang masih dibayangi ketidakpastian. Tensi perang dagang menjadi salah satu tantangan utama.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Health
1 hari lalu

Jangan Ditiru! Demi Hidup Irit, Mahasiswa Ini Makan Makanan Kucing

Nasional
4 hari lalu

Salah Gunakan Izin Tinggal Investor, Warga China Terancam 5 Tahun Penjara

Internasional
6 hari lalu

Mantan Menteri Pertanian China Divonis Hukuman Mati karena Terima Suap Rp626 Miliar

Internasional
6 hari lalu

Jembatan Tertinggi di Dunia Dibuka di China, Menjulang 625 Meter di Pegunungan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal