JAKARTA, vozpublica.id - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada perdagangan, Kamis (7/8/2025). Mata uang garuda naik 75 poin atau sekitar 0,46 persen ke level Rp16.286 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut, pihaknya akan mengenakan tarif 100 persen pada semikonduktor impor dari negara-negara tertentu kecuali mereka berinvestasi dalam manufaktur chip Amerika.
“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri tetapi memicu kekhawatiran akan gangguan lebih lanjut pada rantai pasokan global dan inflasi yang lebih tinggi,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (7/8/2025).
Trump juga menandatangani perintah, menggandakan tarif AS untuk impor dari India menjadi 50 persen, dengan alasan pembelian minyak Rusia oleh negara tersebut.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social Rabu malam, Trump mengatakan tarif timbal balik akan berlaku pada tengah malam, membuat investor tetap waspada.
Pasar meningkatkan taruhan penurunan suku bunga The Fed untuk bulan September dari ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga paling cepat bulan September, setelah data yang dirilis minggu ini menunjukkan sektor jasa AS melambat pada bulan Juli, menyusul data penggajian nonpertanian yang mengecewakan minggu lalu.
Namun penurunan yang terjadi pada indek dolar AS disebabkan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September tetap berada di sekitar peluang 92 persen, menurut CME FedWatch Tool.