Visibilitas dan popularitas minol asal Korea tersebut melonjak bersamaan dengan tsunami budaya korea (K-Wave) lewat dunia hiburan. Perusahaan juga menjual varian minuman ringan beralkohol.
Jobubu memiliki lisensi produksi minuman beralkohol sebanyak 90 juta liter dengan platform penjualan sebanyak 20.000 outlet yang tersebar di 23 provinsi.
Meski lebih dikenal lewat Cap Tikus, pemasukan terbesar perusahaan berasal dari unit bisnis penjualan soju. Sementara dari sisi geografis, setengah dari pendapatan perusahaan berasal dari pulau Jawa.
Rencananya, manajemen Jobubu akan menebar dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2023.
Adapun dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, Jobubu mencatatkan kinerja laba Rp11,06 miliar, naik 60 persen dalam setahun (yoy). Sementara itu penjualan bersih perusahaan tercatat sebesar Rp37,08 miliar, meningkat 68 persen dalam setahun.