NEW YORK, vozpublica.id - Produk dan investasi mata uang kripto mencatatkan arus keluar bersih selama dua minggu berturut-turut. Menurut laporan CoinShares pada Senin (21/3/2022), menunjukkan tentang kekhawatiran investor mengenai regulasi dan kemungkinan dampak dari perang Rusia-Ukraina.
Dikutip dari Reuters, mata uang kripto mencatat arus keluar bersih sebesar 47 juta dolar AS atau setara Rp674,45 miliar pada pekan yang berakhir 18 Maret. Sebelumnya, kripto juga mengalami arus keluar sebesar 110 juta dolar AS atau setara Rp1,57 triliun pada pekan sebelumnya. Selama dua minggu terakhir, produk investasi aset digital mengalami aliran masuk selama tujuh minggu berturut-turut.
Adapun arus keluar terjadi di tengah upaya berkelanjutan untuk mengatur kripto. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani perintah eksekutif beberapa minggu lalu yang mengharuskan pemerintah untuk menilai risiko dan manfaat dari menciptakan dolar digital bank sentral, serta masalah kripto lainnya.
Bitcoin mencatat arus keluar terbesar sebesar 33 juta dolar AS dalam minggu terakhir. Laporan tersebut menunjukkan mengikuti arus keluar 70 juta dolar AS sebelumnya. Namun, arus year-to-date tetap positif, pada 63 juta dolar AS.
Pada hari Senin, bitcoin turun 0,5 persen pada 41.047 dolar AS. Sejak level terendah pada 24 Februari ketika Rusia menginvasi Ukraina, bitcoin telah naik sekitar 18 persen.
“Meskipun bitcoin telah menelusuri sedikit setelah menandai 42.000 dolar AS selama akhir pekan, itu masih berhasil menutup minggu jauh di atas 40.000 dolar AS,” ujar Direktur Eksekutif di Hedge Fund Aset Digital ARK36, Mikkel Morch dikutip, Selasa (22/3/2022).