Sebelum Jadi Konglomerat Berharta Rp358 Triliun, Tahir Pernah Makan Bakmi Pakai Nasi

Suparjo Ramalan
Sebelum jadi konglomerat berharta Rp358 triliun, Tahir pernah makan bakmi pakai nasi. Foto: YouTube @gt.bodyshot

Tahir pernah melakukan hal itu lantaran dia pernah hidup susah. Orang tuanya merupakan pengelola sejumlah becak dengan pendapatan tidak besar.    

"Berkaitan dengan waktu kecil proses, karena kita pada dasarnya dari poor family (keluarga miskin). Orang tua saya kan nyewain becak dan kita hidup dari setoran dari tukang becak kepada kita," ujarnya. 

Dia menjelaskan, hal itu pun membuat inferiority complex dalam dirinya. 

"Lalu kita bertumbuh, kita melihat sebagian orang luar menginjak orang tua saya, menekan atau menghina termasuk family sendiri dan itu memperberat inferiority complex mendarah di diri saya," katanya. 

Karena dibentuk dari proses hidup tersebut, Tahir pun selalu menghargai orang lain, terutama yang kesusahan. Dia juga tak bisa terima melihat jika ada orang miskin ditekan orang kaya. 

Dia merasa habitatnya adalah orang yang lemah. Dan meski dia disebut orang kaya, namun Tahir mengaku lebih nyaman bersama dengan orang miskin dan membantu mereka yang membutuhkan.

"Inferiority complex itu pelan-pelan hilang dengan kita lebih tua, lebih banyak membantu orang lain," ucapnya. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
26 hari lalu

Heboh PHK Massal Gudang Garam, Harta Kekayaan Pemilik Anjlok!

Internasional
2 bulan lalu

Pemilik Nippon Paint Goh Cheng Liang Meninggal Dunia di Usia 98 Tahun

Bisnis
2 bulan lalu

Sistem Pajak Nggak Adil: Orang Kecil Diperas, Konglomerat Diuntungkan

Bisnis
2 bulan lalu

RI Bisa Cuan Rp81 Triliun jika Tarik Pajak 2% dari 50 Konglomerat Tanah Air

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal