New Development Bank Milik BRICS Terguncang Imbas Sanksi Barat Terhadap Rusia

Aditya Pratama
New Development Bank (NDB) yang didirikan negara-negara anggota BRICS terguncang imbas sanski barat yang diterima Rusia salah satu pemegang saham. (Foto: Reuters)

JOHANNESBURG, vozpublica.id - New Development Bank (NDB) atau Bank Pembangunan Baru yang didirikan negara-negara anggota BRICS terguncang imbas sanski barat yang diterima Rusia salah satu pemegang saham sekaligus pendiri. Oleh karena itu, NDB disebut harus meningkatkan penggalangan dana dan pinjaman dengan mata uang lokal.

Mengutip Reuters, Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana mengatakan, peningkatan penggunaan mata uang lokal di antara anggota NDB juga akan masuk dalam agenda pertemuan pemimpin negara-negara BRICS lainnya, seperti Brasil, Rusia, India dan China, pada KTT Johannesburg akhir bulan ini. 

Penggunaan mata uang lokal bertujuan mengurangi risiko dampak fluktuasi valuta asing dari de-dolarisasi.

"Sebagian besar negara anggota NDB telah mendorong untuk memberikan pinjaman dalam mata uang lokal," ucap Godongwana dikutip, Minggu (13/8/2023).

Adapun, greenback menguat terhadap mata uang negara berkembang sejak Rusia menginvasi Ukraina dan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi pada awal 2022, membuat utang dolar lebih mahal bagi negara-negara tersebut. 

Didirikan pada tahun 2015 sebagai proyek keuangan unggulan dari blok tersebut, ambisi NDB untuk melayani negara-negara berkembang dan de-dolarisasi keuangan telah dibatasi oleh realitas ekonomi dan invasi Rusia ke Ukraina.

"(Itu) tidak melakukan sebanyak yang diminta negara-negara anggota, tetapi itu adalah arah strategis yang kami dorong bank," ucap Godongwana.

Meningkatkan penggalangan dana mata uang lokal dan meningkatkan modal dari anggota baru dapat membantu NDB di masa-masa sulit. Hal ini dapat mengurangi ketergantungannya pada pasar modal AS, di mana sanksi terhadap Rusia telah meningkatkan biaya pinjaman.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Internasional
6 jam lalu

Putin Soroti Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS, Bawa-Bawa Inggris dan Prancis

Keuangan
6 jam lalu

Rupiah Melesat 1,05 dalam Sepekan, Kembali di Bawah Rp16.600 per Dolar AS

Health
1 hari lalu

Jangan Ditiru! Demi Hidup Irit, Mahasiswa Ini Makan Makanan Kucing

Internasional
1 hari lalu

Putin Sebut Beberapa Negara Bakal Uji Coba Senjata Nuklir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal