TEL AVIV, vozpublica.id - Israel telah menyita sekitar 190 akun kripto di bursa Binance sejak 2021. Dari jumlah itu, dua di antaranya disebut terkait dengan ISIS dan lusinan lainnya dimiliki perusahaan Palestina yang terhubung dengan kelompok Hamas.
Hal itu berdasarkan dokumen yang dirilis oleh otoritas antiteror Israel. Biro Nasional Israel untuk Pendanaan Teror (NBCTF) pada 12 Januari 2023 lalu menyita dua akun di Binance.
Menurut dokumen NBCTF, pemilik dua akun Binance terkait ISIS yang disita oleh Israel adalah seorang warga Palestina berusia 28 tahun bernama Osama Abuobayda. Sementara hampir semua akun Binance yang disita oleh Israel sejak Desember 2021 dimiliki oleh tiga perusahaan pertukaran mata uang Palestina.
Ketiganya ditetapkan oleh Israel sebagai organisasi teroris atas dugaan keterlibatan mereka dalam transfer dana oleh Hamas, yang menjalankan wilayah Palestina di Gaza. Adapun penyitaan itu untuk menggagalkan aktivitas dan menghalangi mereka mencapai tujuan.
Dokumen NBCTF tidak memberikan rincian soal nilai kripto yang disita atau bagaiman akun tersebut terhubung ke Negara Islam. Negara Islam lahir di Suriah setelah perang saudara Irak. Pada puncaknya 2014, Negara Islam menguasai sepertiga Irak dan Suriah, sebelum dipukul mundur.
Sementara Binance sebagai bursa kripto terbesar berdasarkan volume perdagangannya dan Kementerian Pertahanan Israel tidak menanggapi komentar. Di bawah hukum Israel, menteri pertahanan negara itu dapat memerintahkan penyitaan aset yang dianggap terkait dengan terorisme.
Regulator global telah lama menyerukan kontrol yang lebih ketat pada bursa kripto untuk mencegah aktivitas ilegal, mulai dari pencucian uang hingga pendanaan terorisme. Penyitaan oleh NBCTF Israel menyoroti bagaimana pemerintah menargetkan perusahaan kripto untuk mencegah aktivitas ilegal.
Sementara Binance, yang didirikan pada 2017 oleh CEO Changpeng Zhao, menyatakan dalam situs webnya meninjau permintaan informasi dari pemerintah dan lembaga penegak hukum berdasarkan kasus per kasus, mengungkapkan informasi sebagaimana diwajibkan secara hukum.
"Binance juga terus memeriksa pengguna untuk koneksi ke terorisme dan terus menginvestasikan sumber daya yang luar biasa untuk meningkatkan program kepatuhannya," katanya kepada senator AS pada Maret sebagai tanggapan atas permintaan mereka untuk informasi tentang kepatuhan peraturan dan keuangan Binance, dikutip dari Reuters, Jumat (5/5/2023).