"Jika prospek inflasi tidak membaik, kami akan memiliki informasi yang cukup untuk bergerak lebih cepat," kata Presiden ECB Christine Lagarde tentang periode setelah kenaikan suku bunga pada September mendatang, dikutip dari CNBC International, Sabtu (2/7/2022).
Namun, ada pertanyaan yang berkembang tentang masa depan kebijakan moneter di zona Eropa di tengah kekhawatiran resesi dalam beberapa bulan mendatang. Jika bank sentral bergerak cepat dalam menaikkan suku bunga, ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lebih jauh pada saat perlambatan sedang berlangsung.
Data aktivitas bisnis terbaru menunjukkan, zona Eropa sudah kehilangan tenaga. Pertanyaan keseluruhannya adalah apakah zona Eropa akan berhasil lolos dari resesi tahun ini, atau justru akan terjadi pada tahun depan.
Ekonom Berenberg memperkirakan resesi di zona Eropa terjadi pada 2023 dengan kontraksi produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,8 persen. Namun, tekanan ekonomi lebih lanjut dari invasi Rusia ke Ukraina, terutama terkait energi dan ketahanan pangan dapat membuat kawasan itu mengalami perlambatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sejauh ini, para pejabat Eropa menghindari pembicaraan mengenai resesi.
"Kami masih mengharapkan tingkat pertumbuhan positif karena penyangga domestik terhadap hilangnya momentum pertumbuhan," ujar Lagarde.