Hal ini memberikan pukulan telak bagi para miliarder yang kekayaannya bergantung pada rantai pasokan AI Barat yang telah menjadi pendorong terbesar pasar ekuitas selama dua tahun terakhir.
Melonjaknya valuasi perusahaan-perusahaan yang disebut hyperscaler AI, termasuk Meta Platforms, Alphabet, dan Microsoft Corp, telah menghasilkan kekayaan miliaran dolar bagi pemiliknya sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada November 2022.
Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar beroperasi dengan pedoman yang sama, yaitu menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan dan menjalankan sistem AI dengan menimbun semikonduktor terbaik dan pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankannya.
Fakta bahwa DeepSeek mampu mengembangkan model gratis yang berpotensi menyaingi atau mengalahkan pesaing termasuk ChatGPT dan Claude dari Anthropic dengan biaya pengembangan yang jauh lebih murah, membuat para investor mempertanyakan logika di balik ketergantungan Silicon Valley pada belanja modal.
Alasan utama mengapa DeepSeek tidak bergantung pada investasi besar dan chip terbaik untuk mengembangkan modelnya adalah karena perusahaan-perusahaan China memiliki akses terbatas ke GPU yang canggih, atau unit pemrosesan grafis, yang diandalkan oleh sebagian besar perusahaan Barat sejak pemerintah AS memberlakukan kontrol ekspor yang ketat pada chip yang paling canggih.