Adapun Iran dan Israel telah terlibat dalam serangkaian serangan balasan dalam perang Timur Tengah yang lebih luas yang dipicu oleh pertempuran di Gaza. Serangan udara Iran sebelumnya terhadap Israel pada 1 Oktober dan April sebagian besar berhasil ditangkis, dengan hanya kerusakan kecil.
Iran merupakan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan memproduksi sekitar 4 juta barel minyak per hari (bpd) pada tahun 2023, menurut data Badan Informasi Energi AS. Iran diketahui mengekspor sekitar 1,5 juta bpd pada tahun 2024, naik dari perkiraan 1,4 juta bpd pada tahun 2023.
Iran mendukung beberapa kelompok yang saat ini memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Pergerakan harga minyak juga didukung oleh rencana OPEC+ yang disebut dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada bulan Desember selama sebulan atau lebih karena kekhawatiran atas permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan. Keputusan dapat diambil paling cepat minggu depan.
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS melaporkan pada minggu ini produsen telah mengebor minyak sebanyak 13,5 juta barel per hari (bph). Adapun produksi tahunan diperkirakan akan mencapai rekor 13,2 juta bph pada tahun 2024 dan 13,5 juta bph pada tahun 2025.